Hidup Satu Jam Tanpa Dosa

Seorang teman mengirimi sms yang berbunyi begini:

Suatu hari seorang anak kecil datang kepada ayahnya dan bertanya, “Apakah kita bisa hidup tidak berdosa selama hidup kita?”
Ayahnya memandang anak kecil itu dan berkata, “Tidak, nak”.

Putri kecil ini kemudian memandang ayahnya dan bertanya lagi, “Apakah kita bisa hidup tanpa berdosa dalam setahun?”
Ayahnya kembali menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum kepada putrinya.
“Oh, ayah, bagaimana kalau satu bulan, apakah kita bisa hidup tanpa melakukan kesalahan?”
Ayahnya tertawa, “Mungkin tidak bisa juga,nak.”

“Ok, ayah, ini yang terakhir kali, apakah kita hidup tidak bisa berdosa dalam satu jam saja?”
Akhirnya ayahnya mengangguk, “Kemungkinan besar, bisa nak, dan kasih Tuhanlah yang akan memampukan kita untuk hidup benar.”

Anak ini tersenyum lega. “Jika demikian, aku akan hidup benar dari jam ke jam, ayah. Lebih mudah menjalaninya, aku akan menjaganya dari jam ke jam, sehingga aku dapat hidup dengan benar…”

***
Pernyataan ini mengandung kebenaran sejati. Marilah kita hidup dari waktu ke waktu, dengan memerhatikan cari kita menjalani hidup ini. Dari latihan yang paling kecil dan sederhana sekalipun, akan menjadikan kita terbiasa, dan apa yang sudah biasa kita lakukan, akan menjadi sifat, dan sifat akan berubah menjadi karakter, dan karakter akan menjadi destiny…

Hiduplah 1 jam… tanpa kemarahan, tanpa hati yang jahat, tanpa pikiran negatif, tanpa menjelekkan orang, tanpa keserakahan, tanpa pemborosan, tanpa kesombongan, tanpa kebohongan, tanpa kepalsuan, … Lalu ulangi lagi untuk 1 jam berikutnya …
Hiduplah 1 jam… dengan kasih, dengan suka cita, dengan damai sejahtera, dengan kesabaran, dengan kelemahlembutan, dengan kemurahhatian, dengan kerendahhatian, dengan penguasaan diri, … dan ulangilah untuk 1 jam berikutnya.

—-
Pesan ini — yang bukan short message ini — mengingatkanku pada konsep ibn al-waqt dalam konteks tasawuf. Para nabi, wali, imam, adalah putra sang waktu. Kehidupan mereka yang didominasi oleh Nama Al-Hasib (Yang Maha Penghitung) menjadikan mereka selalu bermuhasabah dari saat ke saat, dari jam ke jam, dari waktu ke waktu. Barangkali tak heran mereka menjadi orang yang maksum, terjaga dari kesalahan.
Semoga pahala diberikan kepada temanku ini karena mengingatkanku kembali pada apa yang sering terlupakan.

3 thoughts on “Hidup Satu Jam Tanpa Dosa

  1. Seberna kita melukan dosa tu sbernarnya setiap detik setiap kita lupa kpada allah kita udah dpat dosa. . .

  2. girlunderthesky berkata:

    Kepada admin amuli, saya mohon izin untuk retype cerita satu jam dan dosa di situs saya, sebelumnya saya telah menyertakan sumber saya mengutip ini dari blog anda. Jika admin keberatan,mohon untuk tidak ragu menghubungi saya. Terimakasih

Tinggalkan komentar